Minggu, 15 Desember 2013

Keamanan Jaringan Menggunakan Portsentry

Dari sekian banyak hal yang paling banyak di takuti orang pada saat mengkaitkan diri ke Internet adalah serangan virus & hacker. Penggunaan Software Firewall akan membantu menahan serangan dari luar. Pada kenyataan di lapangan, menahan serangan saja tidak cukup, kita harus dapat mendeteksi adanya serangan bahkan jika mungkin secara otomatis menangkal serangan tersebut sedini mungkin. Proses ini biasa disebut dengan istilah Intrusion Detection.
PortSentry adalah sebuah perangkat lunak yang dirancang untuk mendeteksi adanya port scanning & meresponds secara aktif jika ada port scanning. Port scan adalah proses scanning berbagai aplikasi servis yang dijalankan di server Internet. Port scan adalah langkah paling awal sebelum sebuah serangan di lakukan.
Cara kerja port sentry dengan melakukan melihat komputer yang melakukan scan dan secara aktif akan memblokir mesin penyerang agar tidak dapat masuk & melakukan transaksi dengan Server kita. PortSentry dapat di download secara pada http://www.psionic.com. Beberapa fitur utama dari PortSentry:
a. Berjalan di atas soket TCP & UDP untuk mendeteksi scan port ke sistem kita.
b. Mendeteksi stealth scan, seperti SYN/half-open, FIN, NULL, X-MAS.
c. PortSentry akan bereaksi secara real-time (langsung) dengan cara memblokir IP address si penyerang.
d. Hal ini dilakukan dengan menggunakan ipchains/ipfwadm dan memasukan ke file /etc/host.deny secara otomatis oleh TCP Wrapper.
e. PortSentry mempunyai mekanisme untuk mengingat mesin / host mana yang pernah connect ke dia. Dengan cara itu, hanya mesin / host yang terlalu sering melakukan sambungan (karena melakukan scanning) yang akan di blokir.
f. PortSentry akan melaporkan semua pelanggaran melalui syslog dan mengindikasikan nama system, waktu serangan, IP mesin penyerang, TCP / UDP port tempat serangan dilakukan. Jika hal ini di integrasikan dengan Logcheck maka administrator system akan memperoleh laporan melalui e-mail.
Dengan adanya berbagai fitur di atas maka system yang kita gunakan tampaknya seperti hilang dari pandangan penyerang. Hal ini biasanya cukup membuat kecut nyali penyerang.
Penggunaan PortSentry sendiri sangat mudah sekali, bahkan untuk penggunaan biasa saja praktis semua instalasi default tidak perlu di ubah apa-apa dapat langsung digunakan.
Yang mungkin perlu di tune-up sedikit adalah file konfigurasi portsentry yang semuanya berlokasi di /etc/portsentry secara default. Untuk mengedit file konfigurasi tersebut anda membutuhkan privilige sebagai root. Beberapa hal yang mungkin perlu di set adalah:
a. File /etc/portsentry/portsentry.conf merupakan konfigurasi utama portsentry. Disini secara bertahap diset port mana saja yang perlu di monitor, responds apa yang harus di lakukan ke mesin yang melakukan portscan, mekanisme menghilangkan mesin dari routing table, masukan ke host.deny. Proses setting sangat mudah hanya dengan membuka / menutup tanda pagar (#) saja.
b. Pada file /etc/portsentry/portsentry.ignore.static masukan semua IP address di LAN yang harus selalu di abaikan oleh portsentry. Artinya memasukan IP address ke sini, agar tidak terblokir secara tidak sengaja.
c. Pada file /etc/default/portsentry kita dapat menset mode deteksi yang dilakukan portsentry. Semakin baik mode deteksi yang dipilih (advanced stealth TCP/UP scanning), biasanya PortSentry akan semakin sensitif & semakin rewel karena sedikit-sedikit akan memblokir mesin.
langkah percobaan:
1. Jalankan perintah berikut untuk installasi
# apt-get install portsentry
2. Edit file konfigurasi :
#gedit /etc/portsentry/portsentry.conf
3. Edit File /etc/portsentry/portsentry.ignore.static
Lalu isi dengan IP yang tidak terblokir, misal :
# Format : /
# Misalnya: Konfigurasi Ip di Router initrd@vmlinuz.unixminix.com
# eth0 : 202.212.77.99/30
# eth1 : 192.168.1.1/24 # # Maka Daftar Hosts-nya menjadi : # # Exclude all local interface 192.168.1.1/32 127.0.0.1
# Exclude default Gateway 202.212.77.98 # # Exclude nameserver 202.212.77.1 # # Catatan: jika kita tidak mencantumkan nilai mask_length-nya # maka diasumsikan bernilai 32 bits. # Jadi 192.168.1.1 sama dengan 192.168.1.1/32
4. Edit file /etc/default/portsentry
TCP_MODE=”atcp”
UDP_MODE=”audp”
5. Bukalah port sebanyak mungkin untuk persiapan portsentry.
6. Insialisasi Daemon
#/etc/init.d/portsentry restart
7. Jika sudah jalan, jalankan # tail -f /var/log/syslog, akan keluar hasil spt berikut : Nov 20 08:35:27 localhost portsentry[2192]: adminalert: PortSentry is now active and listening.
8. Pada komputer lain jalankan nmap pada komputer yang diinstal portsentry (PC target) apa yang terjadi.
a. Pada PC 1, dengan IP address 192.168.1.4

• Pertama mengaktifkan Poertsentry terlebih dahulu kemudian reboot komputer.
• # nmap –sT –v no_IP_komputer_portsentry
Maka akan muncul tampilan error saat proses scan ke PC klien karena pada PC klien telah mengaktifkan Portsentry.
• Kemudian coba ping IP address PC klien
Maka setelah dipimg hasilnya Destination Host Unreachable atau tidak dapat tersambung.
b. Pada PC 2, dengan IP address 192.168.1.16
• Pertama mengaktifkan Poertsentry terlebih dahulu kemudian reboot komputer.
• # nmap –sT –v no_IP_komputer_portsentry
Maka akan muncul tampilan error saat proses scan ke PC klien karena pada PC klien telah mengaktifkan Portsentry.
Kemudian coba ping IP address PC klien
Maka setelah diping hasilnya Destination Host Unreachable atau tidak dapat tersambung.
9. Cek ip yang terblokir di PC target
# gedit /etc/hosts.deny
Jika berhasil, akan muncul alamat IP yang diblokir oleh Portsentry sebagai berikut :
10. Cek informasi file pada HISTORY_FILE seperti di step 2.
11. Selanjutnya tutup/matikan service portsentry dan jalankan nmap lagi, apa yang terjadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar